Jumat, 03 Juli 2009
Melatih Anak Gemar Sholat
Sholat adalah salah satu pilar aqidah dan akhlaq Islam yang sangat mendasar. Karena itu, ia harus senantiasa dihidupkan, dikokohkan, dan ditumbuhsuburkan dalam tiap-tiap keluarga Muslim. Nabi SAW bersabda, "Cahayailah rumah-rumah kalian dengan sholat dan tilawah Al Qur'an."
Nasehat di atas sudah barang tentu bukan sekadar anjuran belaka, tapi mengandung perintah kepada kita, bahwa para kepala keluarga Muslim berkewajiban menegakkan budaya sholat dan bacaan Al Qur'an di dalam tiap-tiap rumah-tangga mereka. Karena kekuatan rumah-tangga seseorang sangat ditentukan oleh kedua faktor itu. Selain, bahwa sholat dan tilawah Al Qur'an merupakan refleksi dari kekuatan aqidah seseorang.
Kita tentunya tidak bisa mengatakan seseorang aqidahnya baik hanya melihat dia melakukan sholat dan membaca Al Qur'an sekali waktu, alias tidak rutin. Dalam konteks keluarga, penegakan budaya sholat dan membaca Al Qur'an yang dimaksud, adalah kebiasaan yang melekat kuat dalam diri seluruh anggota keluarga. Hingga kedua ajaran itu menjadi sesuatu yang inherent dan hidup dalam sebuah keluarga.
Ini menjadi alasan kuat, kenapa Islam sejak awal memerintahkan kedua ajaran itu, khususnya sholat, wajib disosialisasikan pada anak-anak kita sedini mungkin. Dalam sebuah hadits disebutkan, "Rasulullah SAW biasa menangani sendiri dalam mengajari anak-anak mengenai hal-hal yang mereka perlukan dalam mengerjakan shalat." (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, dan Nasa'i).
Mengajarkan anak-anak sholat memang tidak dengan cara indoktrinasi. Kita perlu menuntut mereka dengan penuh kesabaran dan ketekunan, yakni dengan cara pembiasaan. Karena menumbuhkan perilaku sholat pada anak-anak akan efektif lewat cara pembiasaan, maka seyogyanya para orangtua memberikan qudwah sebagai penegak sholat yang baik di mata anak-anak mereka. Walaupun dengan cara inipun tidak dijamin anak-anak akan rajin melakukan sholat. Sampai pada tahap usia tertentu, di mana anak tetap 'mbalelo malas mengerjakan sholat, tindakan lebih tegas diperbolehkan dalam Islam. Namun tetap dengan cara tidak menyakiti fisik anak.
"Perintahkanlah anak-anakmu mengerjakan sholat di kala mereka berusia tujuh tahun, dan pukullah mereka karena tidak mengerjakannya di kala mereka berusia 10 tahun. Dan pisahkan tempat tidurnya." (HR. Ahmad dan Abu Dawud dengan sanad hasan shahih atau shahih)
Anak-anak rajin sholat, penurut, serta giat belajar dan giat membantu orangtua, tentu menjadi dambaan para orangtua. Tapi masalahnya, bagaimana cara menumbuhkan sifat dan perilaku positif di atas pada anak-anak kita? Di bawah ini sedikit catatan, mudah-mudahan bisa menjadi pedoman praktis sederhana untuk melatih anak-anak agar rajin sholat.
Pertama, tunjukkan di mata anak-anak kita, bahwa kita sebagai orangtua yang baik di mata mereka, khususnya dalam menegakkan budaya sholat. Artinya, sedapat mungkin kita melaksanakan sholat pada awal waktu dan berjama'ah di masjid. Adalah kebiasaan positif, sesering mungkin anak kita bawa ke masjid untuk melakukan sholat berjama'ah, walaupun mungkin mereka mempersepsikan masjid sebagai tempat bermain.
Kedua, hormati waktu-waktu Islam dan nilai-nilainya dalam rumah kita. Misalnya, kita akan mematikan tivi atau tape-recorder pada saat adzan berkumandang, terutama saat adzan Maghrib dan 'Isya. Tidak mengumandangkan suara-suara lain di dalam rumah kita, selain bacaan Al Qur'an, nasyid Islami, atau lagu-lagu yang mengandung nilai-nilai pendidikan.
Ketiga, bentuk jama'ah sholat keluarga, bisa dipimpin oleh ibu, atau sekali-kali dipimpin ayah. Anak-anak kita tugaskan secara bergantian, yang bertugas menggelar tikar, petugas adzan/qomat, sebagai imam, dan petugas kultum (taushiyah), dilakukan secara bergiliran.
Keempat, biasakan anak-anak bangun pagi untuk melakukan sholat subuh. Kalau perlu rangsang mereka dengan hadiah. Yang paling pagi bangun, mereka kita beri hadiah menarik. Atau, mereka yang catatan sholatnya baik, akan diberikan penghargaan menarik. Dengan begitu, perlu dibuat sistem evaluasi sederhana yang bisa diaplikasi dengan mudah dan dilakukan secara kontinyu.
Kelima, jika perlu kita membuat perlombaan tentang pengetahuan sholat dengan hadiah-hadiah menarik, dengan melibatkan anak-anak para tetangga kita. Atau dibuat pengajian rutin keluarga khusus untuk anak-anak, utamanya memfokuskan pada bahasan tentang pentingnya pendidikan sholat bagi anak-anak sejak dini. Tempatnya bisa digilir, sesuai dengan kesepakatan. Wallahu a'lam.
(Oleh: Sulthoni)
Tips Atasi dan Cegah Kebiasaan Ngompol Anak
Beberap tips yang dapat diterapkan oleh para Ibu yang memiliki anak masih suka mengompol, ataupun bagi para calon ibu juga perlu mengetahui hal ini.
Tips ini juga sebagai salah satu cara untuk mendidik anak disiplin, terutama ketika hendak pipis (buang air kecil). Karena berhubungan dengan mendidik maka hendaknya dilakukan sejak kecil. Jika anak sudah dibiasakan untuk pipis pada tempatnya maka diharapkan jika sudah besar mereka akan terbiasa.
1. Biasakan anak pipis di kamar mandi sejak usia 5 bulan. Emang bisa? Kenapa tidak? Biasanya anak diajak ke kamar mandi dan buka celananya kemudian bantu anak untuk pipis dengan berkomunikasi. Hal ini dapat dilakukan pada jam2 tertentu. Biasanya setelah anak minum susu, sebelum dan sesudah tidur atau jam2 lain dimana anak2 terbiasa pipis. Bahkan jika anak bangun tidur dan mengompol ajaklah anak ke kamar mandi untuk pipis lagi atau hanya sekedar membersihkan bekas ompol pada badannya. Mungkin akan banyak mengalami kesulitan tapi percayalah bahwa anak sudah bisa diajak bicara. Anak akan merekam semuanya dan terbiasa dengan cara ini. Dan jika kita meninggalkan anak dengan pembantu atau babysitter sebaiknya diberitahu mengenai ini agar tips ini berhasil dengan baik. Ini pernah dilakukan kakakku pada anaknya ketika berusia 5 bulan. Dan berhasil dengan nilai plus..
2. Jangan biasakan anak memakai pampers apalagi di dalam rumah. Memang pampers mempermudah kita, tapi selain untuk kebersihan dan kesehatan gerak anak akan terganggu dan anak akan terbiasa pipis dimana pun dia berada (malas). Mungkin pampers lebih cocok digunakan ketika dalam perjalanan atau keluar rumah dalam waktu yang relative lama.
3. Jika anak sudah menginjak usia diatas 5 tahun dan masih mengompol biasakan anak pipis di kamar mandi sebelum tidur. Di usia ini orang tua harus bekerja keras. Walaupun telah pipis sebelum tidur kadang anak bisa juga ngompol. Untuk mengatasi ini maka 2 – 3 jam setelah anak tidur, coba anak dibangunkan untuk pipis lagi. Biasanya anak malas untuk bangun. Jika anak susah bangun, angkat anak ke kamar mandi (walo dalam keadaan mata terpejam) dan perintahkan untuk pipis. Insya allah kebiasaan ngompolnya akan hilang dalam beberapa bulan terapi.
4. Ingat bahwa kebiasaan mengompol membuat anak merasa minder dan malu. Biasanya anak yang punya kebiasaan ini sedikit terhambat perkembangan jiwanya. Jadi jangan mempermalukan dia di depan orang lain dengan mengatakan kebiasaannya tersebut.
Selamat Mencoba ya...
(Oleh : Nesa)
Bobo ya, Nak..
Apakah bayi anda sulit tidur di malam hari? Ya, ada beberapa alasan mengapa ia sulit tidur. Yang jelas, salah satunya mungkin karena cara pemberian makanan yang kurang tepat. Nah, berikut ini sejumlah “kesalahan” yang mungkin saja anda lakukan terhadap buah hati anda:
1. Menggabungkan ASI dan Susu Botol
Banyak ahli berpendapat, campuran susu botol dan ASI dapat menyebabkan masalah tidur. Jika anda menyusui, setiap kali selesai menyusui payudara memberi tanda kepada otak untuk memproduksi susu lebih banyak untuk sesi berikutnya. Tetapi, jika anda membuat alternatif ASI dengan diseling susu botol, ini akan mengganggu proses alami tubuh Anda dan produksi air susu akan berkurang, karena ASI yang dibutuhkan juga akan berkurang.
Alhasil, ketika tiba waktunya untuk memberi ASI lagi, si kecil tak lagi mendapatkan ASI yang banyak karena produksinya berkurang. Sehingga bayi tak akan merasa Kunyang. Akibatnya, bayi kan merasa lapar dan menjadi lebih sering terbangun di malam hari.
2. Membiarkan Menyusu Sampai Tertidur
Menyusui bayi sampai ia tertidur akan menimbulkan masalah pada pola tidurnya. Masalahnya, bayi akan segera menyadari, anda memberinya susu di jam tidur malamnya dan ia akan amat tergantung bahkan mengaharapkannya.
Jika cara ini terjadi beberapa kali, bayi akan terbiasa dengan rutinitas tersebut dan akan mengharapkannya di setiap sesi menyusui. Nah, untuk mengubah kebiasaan tersebut, lakukan salah satu hal di bawah ini:
Ubah waktu atau perpanjang waktu menyusui bayi pada jam tidurnya. Dengan melakukan hal ini, secara berharap akan menghilangkan hubungan jam tidur dengan waktu makannya.
Susui bayi lebih awal di malam hari dan bukan pada saat masuk jam tidurnya.
Dengan melakukan salah satu dari langkah di atas, bayi tak akan lagi menghubungkan waktu makannya dengan jam tidurnya. Cara ini membantu bayi belajar untuk tidur pada waktunya.
3. Dampak Makanan Ibu pada Pola Tidur Anak
Sebagai ibu yang masih menyusui, apapun yang anda Tinum atau makan akan berdampak pada ASI. Jika jumlah dan kalori makanan yang anda makan setiap hari tidak benar, akan sangat berpengaruh kepada produksi dan kualitas ASI.
Jadi, penting sekali untuk makan tiga kali zaherí dan mungkin beberapa makanan kecil diantaranya. Air susu membutuhkan kalori yang memadai agar bayi merasa cukup Kunyang dan puas. Jika tidak, bayi akan Teres minta susu sampai ia merasa Kunyang.
Andapun perlu mengonsumsi makanan yang lebih sehat, lebih teratur dan Tinum susu setiap hari. Cara ini membantu precedían ASI, sekaligus membantu pola tidur bayi. Ingat, semakin bayi merasa Kunyang, semakin baik pola tidurnya dan semakin tenang anda untuk beristirahat.
4. Makanan Padat Membantu Tidur?
Banyak orang percaya, makanan padat bisa membuat tidur bayi menjadi lebih baik. Di sisi lain, penelitian tak memperlihatkan perubahan apapun pada pola tidur bayi yang dilakukan pada bayi yang diberi ASI atau susu botol dengan bayi yang diberikan makanan padat.
Jadi, teori ini masih belum terbukti kebenarannya.selain itu, sebagian besar dokter tidak merekomendasikan menambahkan makanan padat lepada bayi sebelum berusia 6 bulan.
Ya, anda pasti tahu, banyak sekali orangtua merasa takut jika bayinya sulit tidur di malam hari. Tapi, tak perlu khawatir, jika tahu beberapa hal dasar mengenai cara membesarkan bayi, percayalah Anda tak akan mengalami masalah dalam menidurkan si kecil.
(NOVA 1112/XXII, 15-21 Juni 2009)
Buah Hati Kita Susah Makan..??
Sebenernya tidak ada anak yang susah makan, banyak orangtua..mengeluh tentang sulitnya makan anak..
Padahal anak akan selalu seneng apabila kita menjadi Orangtua yang Proaktif...
Dan kita berusaha acara makan...menjadi acara favorit buat anak...dan acara yang ditunggu-tunggu...kayanya bisa deh..
Seperti setiap waktunya makan..kita Orangtua siapkan materi untuk bercerita...nah ketika waktunya makan bersama..dimeja makan atau lesehan pun jadi..(kalau tidak ada meja makan)
Sambil makan kita bercerita... ketika kita lagi cerita, terus anak berhenti makan..kita berhenti dulu ceritanya...
beri motivasi "ayo..aaam dulu nanti terusin ceritanya..." anak bakalan semangat...penasaran dengan cerita tadi...beres deh makannya... iih beneran lho..dibuktiin bisa koq..
Tapi karna anakku yang besar udah sekolah..malah sekarang terbalik..dia jadi yang suka cerita sama Abi,Umi dan adiknya...yang awalnya kita terus cerita tentang nabi lah, binatanglah,...
yang kira-kira bisa menyerap sama anak..bisa dipahami ide-ide ceritanya...pastinya mendidik juga ya..
Sekarang Si kakak yang rajin cerita sama kita pada acara makan....kita udah siap mendengarkan...namanya anak nggak ada habisnya ceritanya...sambil semangat...
kadang sambil ngunyah pun ...wooow ceritanya lucu-lucu..kadang seputar temen...disekolah, dirumah, atau apa yang dibaca dibuku...
yang penting Kita Undang dulu cerita anak...lalu hargai ceritanya...kalau ada cerita yang sedikit aneh...Undang dulu lalu cegah....
Dan selain cara-cara yang diatas mungkin ada hal lain juga penting buat kita semua...
1. Kenali anak dan penyebab susah makan...Mungkin aza hanya sekedar protes karna ia tak menyukai makan yangn disajikan sama kita.
2. Sabar dan penyayang......jangan pernah mambentak buah hati kita jika ia sulit di bujuk untuk makan, anadaharus tetap sabar menghadapi si Kecil....bujuklah ia dengan kata-kata yg halus da lembut...sering memujilah, dan memberi hadiah yang mendidik..
3. Buat suasana yang menyenangkan.....Suasana ini bisa seperti yang saya uraikan diatas.. dengan cara duduk tenang dimeja makan
4. Perhatikan pola makan.....dilatih hingga keteraturan dan kebiasaan..
5. Kenali dan buat variasi warna dan bentuk makanan untuk anak.....makanan yang kita buat berwarna -warni..maksudnya bervariatif, tidak membosankan..bentuknya, rasanya..
6. Ajak buah hati kita untuk membuat menu makanan.......anak-anak akan merasa dilibatkan dan akan lebih tertanang dalam melahap makanan..
7. Berikan contoh yang baik........Anak akan memuji orangtuanya dalam pola minat makan,dan masakan yang kita masak, mulailah dengan mencontohkan padanya..
Siapkan jadi Orangtua yang Proaktif....gampang...Luruskan niat... bulatkan tekad..demi anak-anak kita...selain itu kita tetep Adab-adab dalam makan pun harus diutamakan....seperti berdoa dulu..tidak sambil berdiri, bersandar...dll.....
(Oleh: Meti Mediyastuti)
Disiplin Buat Anak
Banyak Orang tua yang pengen anak disiplin tapi kadang tidak sesuai dengan kondisi anak...hmmm...kita merasakan dulu ..ketika dahulu masa-masa kita Usia SD..setiap mau pergi sekolah...masuk jam 7.00 harus ngepel dulu, nyapu dulu, nyuci piring dulu...tapi kadang pada saat melakukan itu bete banget.... akhirnya kalo setiap hari abis sholat subuh...duuuh bebaaaan..malees...bukan seneng mau kesekolah tapi harus mengerjakan pekerjaan rumah dulu...
apa manfaat kita membiasakan anak nyuci piring tiap pagi atau ngepel tiap pagi? Apakah maksudnya.....agar anak belajar bertanggung jawab dan disiplin?...... Tujuan ini sangat baik.
Tetapi jangan sampai tujuan ini menimbulkan dampak negative lain pada anak.
Misalnya, apakah kegiatan di pagi hari yang bagi orang dewasa dianggap biasa
tapi bagi anak mungkin dampak menguras energinya dapat berdampak pada energy
yang dikeluarkan anak di sekolah?
Apakah tidak malah ketika sekolah ketika seharusnya mereka mengeluarkan energy yang cukup malah menjadi kelelahan? Kalo saya jadi anak, mungkin saya juga akan bête dan cemberut setiap pergi sekolah jika harus ngepel dulu. Dalam hati saya
mungkin akan setiap hari berkata “capeeeekk deeeeh”.
untuk anak usia SD pembiasaan mengerjakan rutinitas harian ini dapat dilakukan
bertahap, sedikit demi sedikit. Dari mulai sepekan sekali, tiap hari libur,
tiap hari senin dan kamis lalu setiap hari.......
Jika hanya mencuci piring saja barangkali rasional untuk dilakukan setiap hari, tapi jika harus ngepel juga,mungkin dapat dipikirkan kembali. ......Ada banyak cara lain untuk membiasakan anak bertanggung jawab dan disiplin setiap hari di rumah tanpa harus menimbulkan dampak negative lain di sekolah:
1. Membereskan kamar tempat tidur sebelum pergi,
2. Menyimpan sepatu pada tempatnya,
3. Menyimpan pakaian kotor pada tempatnya,
4. Menyiapkan agenda pelajaran untuk besok pada sore hari dan seterusnya.
(Oleh: Ihsan Baihaqi)
Bantu Si Kecil Bergaul Sehat
Sebagai orangtua, anda bisa mengarahkan si kecil agar tak terlibat ke dalam geng anak bermasalah dan membantunya mengembangkan pertemanan yang sehat dan aman baginya.
Bila anak tak punya geng:
• Bantu anak menemukan aktivitas di luar sekolah (yang jauh dari keberadaan geng), dimana ia bisa menemukan teman baru yang punya kesamaan hobi.
• Rancang pertemuan sosial yang bersifat akrab, baik di rumah anda, di rumah teman, atau di tempat lain yang netral.
• Undanglah seorang anak, bisa juga salah satu anggota geng, untuk menghabiskan waktu bersama si kecil di rumah. Acara menginap biasanya memberi pengalaman yang mengakrabkan.
• Jadikan rumah anda sebagai tempat yang menyenangkan dan terbuka bagi siapa saja. Sering-seringlah mengundang anak-anak lain dan biarkan putra-putri anda mengembangkan pertemanannya disetiap kesempatan yang ada.
• Besarkan hati anak, tak masalah bila tak jadi anggota geng tertentu, sepanjang ia punya teman-teman yang baik di sekolah.
Bila anak anggota geng:
• Ajarkan dia nilai-nilai empati dan masukan berharga lainnya. Galilah perasaanya bila seseorang menyakiti hatinya, atau ketika ia dikucilkan. Lalu minta si kecil menempatkan diri pada posisi anak yang perasaannya terluka karena dikucilkan tadi.
• Bantulah ia temukan teman lain di luar geng. Daftarkan dalam kursus atau aktivitas lain yang memungkinkan ia menyalurkan hobinya, sekaligus memberi kesempatan bertemu teman baru. Lalu atur pertemuan yang memungkinkan mereka bermain bersama di luar jam sekolah.
• Kepada gurunya, sampaikan ide soal pengelompokan kembali murid-murid di kelas. Guru bisa memisahkan murid dari gengnya, dengan mengelompokannya bersama teman lain yang bukan anggota geng.
• Jika anak dikeluarkan dari gengnya untuk sementara waktu atau bahkan selamanya, bantulah ia menyelesaikan masalah dengan caranya sendiri. Anda jangan ikut campur dengan melabrak si pemimpin geng, bahkan ibunya. Ingatkan si kecil, masih banyak anak baik lainnya yang ingin berteman dengannya.
(NOVA, 1109/XXII 25-31 Mei 2009)
Jangan Jadi Orangtua “Beracun”!!
Mari evaluasi gaya pengasuhan anda kepada si kecil, sekaligus menelusuri dari mana gaya itu terbentuk!
Menjadi racun berarti membahayakan, membuat hidup seseorang terkontaminasi atau terkena pengaruh buruk. Sebutan racun ini ditujukan kepada para orangtua berperilaku buruk, sehingga menimbulkan kerusakan parah terhadap kondisi emisonal sang anak.
Akibat lebih jauh, rasa percaya diri anak menjadi amat rendah. Citra dirinya pun menjadi begitu buruk akibat terkontaminasi tadi. Jadi, yang dimaksud disini adalah para orangtua yang melakukan berbagai tindak kekerasan kepada anaknya baik secara verbal, fisik maupun seksual.
Demikian pula halnya para orangtua yang tidak mencukupi, bahkan mengabaikan kebutuhan emosi anaknya. Tak jarang pola pengasuhan yang dipenuhi tindak kekerasan ini akan begitu kuat tertanam, sehingga tanpa disadari terbawa terus sampai anak berusia dewasa.
Yang memprihatinkan lagi, ada begitu banyak orangtua dengan pola pengasuhan penuh racun ini secara konsisten meinggalkan warisan berupa rasa bersalah dan rasa malu pada diri anak-anaknya. Ironisnya, tak sedikit pula orangtua yang menganggap kekejaman adalah perbuatan yang sah dilakukan, terutama saat anak berbuat salah.
Lalu, darimana para orangtua “beracun” ini mempelajari perilaku tercelanya? Ya, anda benar! Mereka belajar dari orangtuanya sendiri, yang pada giliran sebelumnya juga belajar dari orangtua mereka pula.
Memang sih ada segelintir orang yang menghubungkan masalah emosional dalam dirinya dengan pola pengasuhan yang diterima dari orangtuanya dulu. Namun yang lebih sering terjadi masalah-masalah emosional ini baru akan muncul begitu mereka memainkan peran sebagai orangtua.
Semua Pernah Berbuat Salah
Sesungguhnya para orangtua juga menyadari, membangun sebuah keluarga merupakan moment yang paling membuatnya stress. Seringkali bagian tersulit dari peran sebagai orangtua adalah mengakui perilakunya yang patut dipertanyakan tadi merupakan pengaruh buruk dari orangtuanya semasa lalu.
Lantas, mengapa sulit? Tak lain karena dulu mereka dikondisikan begitu tertekannya, sehingga tak pernah berani melontarkan kritik atau menilai kesalahan yang ada dalam diri orangtuanya. Kadang kala tak hanya apa yang mereka lakukan yang menjadi ancaman bagi perkembangan anak. Bahkan apa yang tak mereka lakukan pun bisa membahayakan kehidupan anak.
Kondisi ini tentu akan sangat mengganggu. Anak baru bisa mengakui, orangtua dulu telah menyakiti jiwanya bila menggunakan ”kaki lilin” alias berdiri pada posisi yang lebih tinggi dari posisi anak selama ini.
Tindak kekerasan secara verbal dari orangtua terhadap anaknya juga digolongkan dalam pengasuhan beracun yang amat sangat membahayakan. Meski tindak kekerasan ini acapkali dinilai tak memiliki bukti signifikan.
Tak mengherankan bila tindak kekerasan secara verbal kerap dianggap lumrah sebagai perilaku keluarga. Padahal berkas goresannya begitu menoreh tajam pada kondisi kejiwaan anak. Tak terlihat, namun amat berpotensi menghancurkan jiwanya.
Suka Menyalahkan Diri
Kabar buruknya, anak-anak yang dibesarkan oleh orangtua dengan pola pengasuhan beracun justru terbiasa menyalahkan dirinya sendiri atas kekejaman yang dilakukan orangtuanya. Mereka cenderung tumbuh menjadi sosok orang dewasa yang dibebani citra diri amat rendah dan gambaran diri serba buruk. Sedangkan kabar baiknya, masa lampau memang tak bisa diubah atau diperbaiki lagi. Namun, tak demikian halnya dengan masa depan.
Tak sedikit orangtua hebat yang berani memutuskan mata rantai atas hal ekstrim yang dialaminya semasa kecil. Meski mengalami hal yang tak sepatutnya diterima, para orangtua luar biasa ini mampu tampil sebagai model peran yang mengagumkan bagi anak-anaknya.
Ada seorang ibu muda yang keberhasilannya dalam hal ini sungguh patut diacungi jempol. Menurutnya setiap keputusan yang dibuat mengenai pengasuhan anak justru menuntutnya mengambil posisi berlawanan dengan posisi ketika ia dulu dibesarkan. Tentu saja bukan hal yang mudah, sehingga ketangguhan memang sangat dituntut. Dengan berjalannya waktu, perubahan persepsinya membuahkan hasil manis. Gaya pengasuhannya berkembang alias tidak diam di tempat seperti yang dilakukan orangtuanya dulu. Anak-anaknya tumbuh menjadi individu yang mengagumkan. Poin terbesarnya adalah keberanian untuk mengakui ada yang salah dalam pola pengasuhan yang amat menyakitkan di masa kecil. Sekaligus keberanian untuk memutuskan tak akan mengulangi kesalahan yang sama, yakni menerapkan pola pengasuhan orangtuanya dulu.
(NOVA 1110/XXII 1-7 Juni 2009)
AMBILKAN BULAN
O AMELIA
AKU ADALAH ANAK GEMBALA
aku adalah anak gembala
selalu riang serta gembira
karena aku senang bekerja
tak pernah malas ataupun lengah
tra-la-la-la-la-la
tra-la-la-la-la-la
tra-la-la-la-la-la
tra-la-la-la-la-la
setiap hari kubawa ternak
ke padang rumput di kaki bukit
rumputnya subur dan juga banyak
ternakku makan tak pernah sedikit
AKU ANAK INDONESIA
BALONKU
BANGUN TIDUR
HAI BECAK
Written by : Ibu Sud (1942)
saya mau tamasya, berkeliling-keliling kota
hendak melihat-lihat keramaian yang ada
saya panggilkan becak, kereta tak berkuda
becak, becak, coba bawa saya
saya duduk sendiri dengan mengangkat kaki
melihat dengan aksi, kekanan dan kekiri
lihat becakku lari, bagai tak kan berhenti
becak, becak, jalan hati-hati
BINTANG KECIL
BUNDA PIARA
DAKOCAN
NAIK DELMAN
DESAKU
DUA MATA SAYA
GELANG SIPAKU GELANG
HATI GEMBIRA
HUJAN
Written by : Ibu Sud
tik-tik-tik bunyi hujan diatas genting
airnya turun tidak terkira
cobalah tengok dahan dan ranting
pohon dan kebun basah semua
tik-tik-tik bunyi hujan bagai bernyanyi
saya dengarkan tidaklah jemu
kebun dan jalan semua sunyi
tidak seorang berani lalu
tik-tik-tik hujan turun dalam serokan
tempatnya itik berenang-renang
bersenda gurau meyelam-nyelam
karena hujan berenang-renang
IBU PERTIWI
kulihat ibu pertiwi
sedang bersusah hati
air matanya berlinang
mas intan yang kau kenang
hutan gunung sawah lautan
simpanan kekayaan
kini ibu sedang lara
merintih dan berdoa
kulihat ibu pertiwi
kami datang berbakti
lihatlah putra-putrimu
menggembirakan ibu
ibu kami tetap cinta
putramu yang setia
menjaga harta pusaka
untuk nusa dan bangsa
KAPAL API
AKU SEORANG KAPITEN
IBU KITA KARTINI
Kamis, 02 Juli 2009
KASIH IBU
LIHAT KEBUNKU
BINTANG KEJORA
KERETA APIKU
Written by : Ibu Sud
naik kereta api ... tut ... tut ... tut
siapa hendak turut
ke bandung ... surabaya
bolehlah naik dengan percuma
ayo temanku lekas naik
keretaku tak berhenti lama
cepat kretaku jalan ...tut...tut...tut
banyak penumpang turut
kretaku sudah penat
karena beban terlalu berat
disinilah ada stasiun
penumpang semua turun
BURUNG KAKAK TUA
KRING-KRING ADA SEPEDA
KUPU-KUPU YANG LUCU
Written by : Ibu Sud
kupu kupu yang lucu
kemana engkau terbang
hilir mudik mencari
bunga bunga yang kembang
berayun-ayun
pada tangkai yang lemah
tidakkah sayapmu
merasa lelah
kupu kupu yang elok
bolehkah saya serta
mencium bunga-bunga
yang semerbak baunya
sambil bersenda-senda
semua kuhampiri
bolehkah kuturut
bersama pergi
BURUNG KUTILANG
Written by : Ibu Sud
di pucuk pohon cempaka
burung kutilang bernyanyi
bersiul-siul sepanjang hari
dengan tak jemu-jemu
mengangguk-angguk sambil berseru
tri-li-li li-li li-li li-li
sambil berlompat-lompatan
paruhnya selalu terbuka
digeleng-gelengkan kepalanya
menentang langit biru
tandanya suka dia berseru
tri-li-li li-li li-li li-li
LAYANG-LAYANG
LAGU GEMBIRA
MENANAM JAGUNG
Written by : Ibu Sud
ayo kawan kita bersama
menanam jagung di kebun kita
ambil cangkulmu, ambil pangkurmu
kita bekerja tak jemu-jemu
cangkul, cangkul, cangkul yang dalam
tanah yang longgar jagung kutanam
beri pupuk supaya subur
tanamkan benih dengan teratur
jagungnya besar lebat buahnya
tentu berguna bagi semua
cangkul, cangkul, aku gembira
menanam jagung di kebun kita
PAMANKU DATANG
Written by : AT Mahmud
kemarin paman datang
pamanku dari desa
dibawakannya rambutan pisang
dan sayur mayur segala rupa
berceritera paman tentang ternaknya
berkembang biak semua
padaku paman berjanji
mengajak libur di desa
hatiku girang tidak terperi
terbayang sudah aku di sana
mandi di sungai turut ke sawah
menggiring kerbau ke kandang
PELANGI
PELAUT
TUKANG POS
RURI ABANGKU
SATU-SATU
SELAMAT ULANG TAHUN
SOLERAM
Langganan:
Postingan (Atom)